Model Hidrologi Proyeksi Debit Mata Air Akibat Perubahan Iklim sebagai Dasar Adaptasi Desain Jaringan Distribusi Air Bersih
Keywords:
Perubahan Iklim, debit mata air, model hidrologi, jaringan distribusi, adaptasi infrastruktur, ketahanan airAbstract
Mata air merupakan sumber vital air bersih bagi banyak komunitas, namun keandalannya terancam oleh perubahan iklim yang berpotensi mengubah pola hujan dan imbuhan air tanah. Jaringan distribusi yang didesain berbasis data debit
historis menjadi rentan terhadap penurunan ketersediaan air di masa depan, sehingga penelitian ini bertujuan untukmemproyeksikan debit jangka panjang sebuah mata air di bawah berbagai skenario perubahan iklim sebagai landasan
ilmiah untuk merumuskan strategi adaptasi desain jaringan distribusinya. Metode yang digunakan adalah pemodelan hidrologi hujan-limpasan menggunakan software Soil and Water Assessment Tool (SWAT), yang dikalibrasi dengan data historis dan dijalankan dengan input data iklim downscaled dari skenario IPCC RCP 4.5 dan 8.5 hingga tahun 2050. Hasil pemodelan memproyeksikan adanya potensi penurunan debit andalan (Q90) mata air sebesar 15% pada skenario moderat (RCP 4.5) dan dapat mencapai 30% pada skenario pesimis (RCP 8.5). Analisis menunjukkan bahwa debit masa depan ini tidak akan mampu memenuhi
100% kebutuhan air pada jam puncak, yang berpotensi menyebabkan kegagalan layanan di area terjauh. Kesimpulannya, perubahan iklim merupakan ancaman nyata bagi keberlanjutan sistem penyediaan air minum berbasis mata air. Penelitian
ini merekomendasikan strategi adaptasi teknis berupa penambahan reservoir penampung dan optimasi jaringan, serta strategi manajerial melalui program konservasi air sebagai panduan proaktif untuk perencanaan infrastruktur air yang resilien dan menjamin ketahanan air komunal di masa depan