Analisis Interaksi Obat pada Pengobatan Pasien Epilepsi Rawat Inap di RSUD Inche Abdoel Moeis Samarinda

Authors

  • Wida Khalisa Salsabilla Universitas Mulawarman Author
  • Victoria Yulita Fitriani Universitas Mulawarman Author

Abstract

Epilepsi merupakan gangguan neurologis kronis yang ditandai dengan kejang berulang akibat pelepasan muatan listrik berlebihan pada otak. Pengobatan pasien epilepsi sering melibatkan terapi antiepilepsi tunggal maupun kombinasi, yang dapat menimbulkan interaksi obat, berpotensi memengaruhi efektivitas terapi dan meningkatkan risiko efek samping. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis potensi interaksi obat yang terjadi pada pasien epilepsi rawat inap di RSUD Inche Abdoel Moeis Samarinda. Metode penelitian yang digunakan bersifat observasional deskriptif dengan pendekatan retrospektif, menggunakan teknik penentuan sample dengan purposive sampling. Hasil penelitian 102 rekam medik pasien yang memenuhi syarat inklusi menunjukkan karakteristik pasien terbanyak adalah laki-laki sebanyak 58 pasien (56,86%), kelompok usia rentang 0-5 tahun (masa balita) sebanyak 56 pasien (54,9%) nilai rata-ratanya adalah pasien berusia 20 bulan, diagnosa status epileptikus sebanyak 47 pasien (46,1%). Jumlah penggunaan obat antiepilepsi tunggal (Fenitoin) sebanyak 41 pasien (40,2%), kombinasi 2 obat antiepilepsi (Asam Valproat + Fenitoin) sebanyak 16 pasien (15,7%), dan kombinasi 3 obat antiepilepsi (Karbamazepin + Asam Valproat + Fenitoin) sebanyak 2 pasien (1,96%). Potensi interaksi obat yang ditemukan berdasarkan tingkat keparahan yaitu minor (24,9%), moderate (73,4%), dan major(2,66%). Berdasarkan mekanismenya yaitu farmakokinetik (64,7%), farmakodinamik (31,5%), dan tidak diketahui (3,73%). Kesimpulan dari penelitian 
ini adalah perlunya pemantauan interaksi obat dalam terapi pasien epilepsi guna meningkatkan keamanan dan efektivitas pengobatan

Downloads

Download data is not yet available.

Downloads

Published

30-07-2025

Issue

Section

Articles