Kajian Potensi Interaksi Obat Antidiabetik pada Pasien Diabetes Mellitus Tipe II di Puskesmas Muara Jawa
Keywords:
interaksi, hiprglikimia, oral, purposive, RetrospektifAbstract
Pasien diabetes mellitus (DM) Tipe 2 umumnya memiliki penyakit penyerta sehingga memungkinkan terapi kombinasi, yang akan meningkatkan potensi interaksi obat. Interaksi obat dianggap penting pada aspek klinis terlebih jika hasil dari interaksi tersebut dapat meningkatkan toksisitas dan mengurangi efektivitas obat. Tujuan penelitian adalah mengetahui potensi terjadinya interaksi obat pada pasien DM Tipe 2 di Puskesmas Muara Jawa. Metodologi penelitian ini bersifat observasional deskriptif dengan desain retrospektif berdasarkan rekam medis pasien DM Tipe 2 di Puskesmas Muara Jawa periode Januari–Desember 2023. Sampel ditentukan dengan purposive sampling, berjumlah 210 pasien. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pasien DM Tipe 2 di Puskesmas Muara Jawa didominasi oleh perempuan (63,80%), kelompok usia 56- 65 tahun (30,95%) dengan rata-rata berusia 60 tahun, pekerjaan Ibu Rumah Tangga (60,95 %), pendidikan terakhir SD (37,1%), penyakit penyerta hipertensi (40,8%). Terapi antidiabetik tunggal yang umum digunakan yaitu metformin (28.08%) sedangkan terapi kombinasinya yaitu metformin dengan glimepiride (44.65%). Sebanyak 376 potensi interaksi obat ditemukan, adapun potensi interaksi yang umum ditemukan terjadi berdasarkan mekanisme farmakodinamik (74,47%) dengan tingkat keparahan interaksi yaitu moderate (96,28%). Potensi interaksi yang paling banyak ditemukan adalah metformin dengan glimepiride sebanyak 104 kejadian. Kesimpulan dari penelitian ini adalah perlunyapemantauan interaksi obat dalam terapi pasien diabetes mellitus tipe 2 agar dapat meningkatkan keamanan dan efektivitas pengobatan pasien